Category Archives: Uncategorized

Tugas PCD

Roki’ Azmi

110330024

PCD-02

  • Sistem Pengolahan Citra Stand-Alone Ekonomis Berbasis Mikrokontroller

Pada artikel ini terealisasikan sebuah sistem pengolahan citra lengkap yang stand-alone dan ekonomis. sistem ini memiliki keunikan tersendiri yaitu prosesor yang digunakan mikrokontroller yang pada umumnya sistem pengolahan citra berbasis pc atau prosesor video khusus yang mahal, oleh karena itu sistem sangat ekonmis (low cost). dengan memiliki kecepatannya yang tinggi, yang dapat mengeksekusi 1 instruksi dalam 20ns,
memungkinkan keseluruhan kontrol video dilakukan oleh mikrokontroler tersebut termasuk pemberian clock
ADC untuk keperluan sampling video. selain itu sistem ini dapat dikerjakan secara real-time, dan sistem ini cocok diterapkan untuk dioutdoor dan mobile.

oleh; Eril Mozef. 2004. Sistem Pengolahan Citra Stand-Alone Ekonomis Berbasis Mikrokontroller. Bandung

  • Pengelan Citra Sidik Jari Berbasis Transformasi Wavelet dan jaringan Syaraf Tiruan

Pada artikel ini merupakan pengenalan citra sidik jari berbasis transformasi wavelet sebagai pengolah awal (preprocessing)
dan jaringan syaraf tiruan sebagai elemen pengenal (metrika). Tujuan dari penelitian ini untuk
menentukan wavelet yang terbaik untuk pengenalan citra sidik jari dan mengetahui performance dari metode
pengenalan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan citra sidik jari menggunakan transformasi wavelet dan jaringan
syaraf tiruan memberikan hasil yang baik, hal ini ditunjukkan dengan tingkat kesuksesan pengenalan diatas 90%
dan waktu pengenalan yang singkat.

oleh; I Gede Pasek Suta Wijaya, Bulkis Kanata. 2004 .Pengelan Citra Sidik Jari Berbasis Transformasi Wavelet dan jaringan Syaraf Tiruan

http://ced.petra.ac.id/index.php/elk/article/view/15886

  • Analisis dan Implementasi Sistem Untuk Mengklasifikasikan Citra Korosi Menggunakan Analisis Tekstur

analisi tekstur, Suatu citra akan mengalami pemrosesan awal sebelum diklasifikasikan. pemrosesan awal tersebut meliputi ekstrasi fitur menggunakan dekomposisi wavelet, dan perhitungan energi. uji coba dilakukan terhadap beberapa citra korosi yang mempunyai karakterisitik berbeda. jumlah pelatihan yang berbeda, megggunakan beberapa variasi dan jaringan syaraf LVQ.

oleh; Tohari Ahmad, Rully Soelaiman. Esther Hanaja. 2004. Analisis dan Implementasi Sistem Untuk Mengklasifikasikan Citra Korosi Menggunakan Analisis Tekstur. Surabaya

http://ced.petra.ac.id/index.php/elk/article/view/15886

  • Driver’s AID Using Image Processing

Sistem dan metode untuk mengingatkan pengemudi mobil ke kondisi lalu lintas. Sistem ini terdiri dari setidaknya satu kamera memiliki bidang pandang dan menghadap ke arah maju mobil. Kamera menangkap gambar dari bidang pandang depan mobil. Unit kontrol menerima gambar dari bidang pandang dari kamera dan mengidentifikasi objek di dalamnya dari jenis yang telah ditetapkan. Unit kontrol menganalisagambar objek jenis setidaknya satu yang telah ditetapkan untuk menentukan apakah satu atau lebih objek diidentifikasi hadir suatu kondisi yang memerlukan respon pengemudi. Tampilan menerima sinyal kontrol dari unit kontrol mengenai satu atau lebih objek yang menyajikan suatu kondisi yang memerlukan respon pengemudi. Layar menampilkan gambar objek untuk driver yang diposisikan dan skala jadi itu lapisan yang sebenarnya objek seperti yang terlihat oleh sopir, gambar ditampilkan objek meningkatkan fitur yang sebenarnya objek untuk mengingatkan pengemudi.

https://www.google.com/patents/US6727807

  • Automatic Solar Flare Tracking using image processing technique

Pengukuran sifat evolusi dari jilatan api matahari melalui pengembangan siklik mereka lengkap sangat penting dalam studi Solar fisika. Dari hasil analisis gambar  matahari, kami menggunakan vektor dukungan mesin (SVMs) untuk secara otomatis mendeteksi flare dan segmentasi Terapan gambar teknik untuk menghitung sifat mereka. Kami juga menghadirkan sebuah solusi untuk secara otomatis melacak gerakanjelas pemisahan dua-pita flare dan mengukur arah bergerak dan kecepatan dalamMedan magnet. Dari pengukuran, dengan asumsi tertentu, kami disimpulkan rekoneksi medan listrik sebagai ukuran tingkat rekoneksi magnetik di corona. Prosedur otomatis adalah alat berharga untuk real-time monitoring suar evolusi.

https://link.springer.com/article/10.1023%2FB%3ASOLA.0000036879.72274.68?LI=true

TUGAS JARINGAN KOMPUTER

  • MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS).

MPLS adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone (jaringan utama} berkecepatan tinggi yang menggabungkan beberapa kelebihan dari system komunikasi circuit-switched dan paket switched yang menghadirkan atau memunculkan teknologi yang lebih baik dari keduanyan.

MPLS sendiri bekerja pada paket dengan MPLS header, yang berisi satu atau lebih label. Header MPLS terdiri atas 32 bit data, termasuk 20 bit label, 2 bit eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, serta 8 bit TTL. Label pada MPLS digunakan untuk proses forwarding, termasuk proses traffic engineering.

dengan adanya jalur MPLS tersebut maka suatu jaringan dapat terhubung dan terkoneksi dengan mudah dan diharapakan proses pengaksesannya bisa lebih cepat dan lebih baik.

Selain itu pengertian daro MPLS yaitu arsitektur network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket.

  • KOMPONEN MPLS
    • LABEL SWITCHED PATH (LSP)

Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain. MPLS menyediakan dua cara untuk menetapkan LSP yaitu.

  • Hop-by-hop routing, cara ini membebaskan masing-masing LSR menetukan node selanjutnya untuk mengirimkan paket. Cara ini mirip seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing Information Protocol (RIP) dalam IP routing.
  • Explisit routing, dalam metode ini LSP akan ditetapkan oleh LSR pertama yang dilalui aliran paket.
    • LABEL SWITCHED ROUTER

Merupakan router dalam MPLS yang berperan dalam menetapkan LSP dengan menggunakan teknik label swapping dengan kecepatan yang telah ditetapkan.

  • MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER)

Merupakan router MPLS yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada di luar MPLS domain.

  • MPLS Ingress Node

MPLS node yang mengatur trafik saat memasuki MPLS domain.

  • MPLS Egress Node

MPLS node yang mengatur trafik saat akan meninggalkan MPLS domain.

  • MPLS Label

Merupakan deretan bit informasi yang ditambahkan pada header suatu paket data dalam MPLS. Label MPLS atau yang disebut juga MPLS header ini terletak di antara header layer 2 danheader layer 3.

  • MPLS Node

Node yang menjalankan MPLS. MPLS node ini sebagai control protocol yang akan meneruskan paket berdasarkan label. Dalam hal ini MPLS node merupakan sebuah router.

  • Forward Equivalance Class (FEC)

Merupakan representasi dari beberapa paket data yang diklasifikasikan berdasarkan kebutuhanresource yang sama di dalam proses pertukaran data.

 

 

  • HEADER MPLS

 

MPLS bekerja pada paket dengan MPLS header, yang berisi satu atau lebih labels. Ini disebut dengan label stack.

 

 

 

Heder MPLS

MPLS header meliputi :

  • 20-bit label value : Suatu bidang label yang berisi nilai yang nyata dari MPLS label
  • 3-bit field CoS : Suatu bidang CoS yang dapat digunakan untuk mempengaruhi antrian
  • 1-bit bottom of stack flag : Jika 1 bit di-set, maka ini menandakan label yang sekarang

adalah label yang terakhir. Suatu bidang yang mendukung hirarki label stack

  • 8-bit TTL (time to live) field. Untuk 8 bit data yang bekerja

 

  • ARSITEKTUR MPLS

 

MPLS, multi-protocol label switching, adalah arsitektur network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket. Network MPLS terdiri atas sirkit yang disebut label-switched path (LSP), yang menghubungkan titik-titik yang disebut label-switched router (LSR).

 

 

 

 

 

Arsitektur MPLS

Untuk membentuk LSP, diperlukan suatu protokol persinyalan. Protokol ini menentukan forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas pemilihan path. Hasilnya adalah network datagram yang bersifat lebih connection-oriented.

 

  • KESIMPULAN

Mpls merupakan teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone (jaringan utama} berkecepatan tinggi yang menggabungkan beberapa kelebihan dari system komunikasi circuit-switched dan paket switched yang menghadirkan atau memunculkan teknologi yang lebih baik dari keduanyan dan arsitektur network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket.

 

TUGAS JARINGAN KOMPUTER II

Non return to zero (NZR) encoding

Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
Yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya.
• Dua tegangan yang berbeda antara bit 0 dan bit 1
• Tegangan konstan/tetap selama interval bit
• Tidak ada transisi yaitu tegangan no return to zero

Non-Return to zero-Inverted (NZRI) encoding

Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
NRZI adalah suatu kode dimana suatu transisi pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary ‘1’ untuk bit time tersebut, tidak ada transisi binary ‘0’. Sehingga NRZI merupakan contoh dari differensial encoding.
contoh dari NRZL encoding differential
Keuntungan differensial encoding :
a. lebih kebal noise
b. tidak dipengaruhi oleh level tegangan.
Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI :
– keterbatasan dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk NRZ

Manchester Signal Encoding.

Manchester Signal Encoding adalah suatu pengkodean dimana suatu transisi pada setengah dari periode. Tiap bit transisi low ke high mewakili ‘1′ dan high ke low mewakili ‘0′. Zero dari tinggi ke rendah di pertengahan interval. Satu dari rendah ke tinggi di pertengahan interval

Cyclic redundancy check (CRC)

CRC (Cyclic Redundancy Check) adalah langkah atau proses untuk memastikan integritas data dan mengecek kesalahan pada suatu data yang akan disimpan atau ditransmisikan.
kelebihan : dalam pengiriman data mampu mengirim dengan berkecepatan tinggi.
kekurangan : Analisis dan perhitungan dalam perancangan yang sulit

referensi/sumber:

http://elektro-unesa.blogspot.com/2011/04/teknik-encoding.html

http://m4teri.blogspot.com/2012/12/deteksi-dan-koreksi-kesalahan.html

 

MACAM – MACAM DELAY & MODEL 7 OSI LAYER

Delay
delay adalah waktu tunda yang disebabkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lainnya yang menjadi tujuannya. Delay memiliki beberapa tipe dalam jariangan TCP/IP, adapun macam – macam delay sebagai berikut;
• Packetization Delay
Delay yg disebabkan oleh waktu yang diperlukan untuk proses pembentukan paket IP dari informasi user. Delay ini hanya terjadi sekali, yaitu di source informasi.

• Queuing Delay
Delay ini disebabkan oleh waktu proses yang diperlakukan oleh router didalam menangani antrian transmisi paket disepanjang jaringan. Umumnya delay ini sangat kecil yaitu sekitar kurang lebih 100 micro second

• Transmission Delay
Delay dengan waktu yang diperlukan sebuah paket data untuk melintasi suatu media. Delay ini ditentukan oleh kecepatan media dan besar paket data.

• Delay propagasi
Delay propagasi adalah proses perjalanan informasi selama didalam media transmisi, misalnya SDH, coax atau tembaga, menyebabkan delay.

• Processing delay
Processeing delay adalah waktu yang diperlukan oleh suatu perangkat jaringan untuk melihat mengubah header, melihat rute, dan tugas switching lainnya.

Model 7 OSI layer

1. Layer Physical

Pada layer ini, data diterima dari data link layer berupa frame dan diubah menjadi Bit-stream yang akan dikirimkan pada tujuan berupa sinyal atau jaringan melalui alat komunikasi. Layer ini akan mengubah sinyal menjadi Bit dan sebelum dikirim ke data link layer Bit diubah menjadi byte.

2. Layer Data Link

Pada layer ini data diterima dari network layer berupa paket yang kemudian diubah menjadi frame. Dengan memberikan layer 2 header. Kemudian dikirim ke physical layer untuk diteruskan ke penerima. Pada penerima layer ini mengubah byte menjadi Frame, frame header akan dilepas, setelah dikirim ke network layer dan menjadi packet.

3. Layer Network
Layer ini merupakan layer yang mengontrol paket yang akan dikirim ke data link layer dengan cara mencari route yang paling cepat.

4. Layer Transport

Layer ini adalah layer yang mampu memberikan layanan berupa Multiduplexing dan Demultiduplexing, sehingga pada layer ini memungkinkan sebuah host daat melayini lebih dari satu proses.

5. Layer session

Layer session adalah layer yang merawat, mengendalikan dan melakukan hubungan antar simpul. Pada layer session ini data ditransfer dan terkait antara satu dengan yang lain. Fungsi layer ini Kontrol dialog antar peralatan atau node, dan Membentuk, mengelola dan memutuskan sesi antar layer diatasnya

6. Layer presentation

Layer ini hanya melakukan satu fungsi tunggal yaitu translasi dari berbagi tipe pada syntax sistem. Fungsi layer ini yaitu konversi data dan format data untuk transfer data.

7. Layer Application

Layer ini merupakan layer yang paling optimal dan berguna dibanding semua lapisan osi layer dalam gateway. Selain itu layer ini merupakan alat penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan jaringan yang membutuhkan akses, fungsi dari layeri ini antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan.

Sumber/referensi :
• http://afauzisahputra.blogspot.com/2013/12/pengertian-delayjitter-throughput.html
• https://disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/

GELADI DI PERUM BULOG PUSAT, I JUNI – 10 JULI

Assalamualaikum wr.wb

Hai..  nama saya Roki’ Azmi mahasiswa dari Telkom University jurusan S1 Tekni Informatika, disini saya akan berbagi pengalaman atau menceritakan saya selama kegiatan Geladi di Perum BULOG selama satu bulan lebih.

Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit apa itu Geladi, Geladi adalah program perkuliahan yang diselenggarakan oleh Telkom University yang bertujuan untuk mengenalkan dunia kerja dan menambah ilmu kepada seluruh mahasiswa atau peserta geladi.

Dengan adanya Geladi ini maka mahasiswa mendapatkan gambaran atau pengetahuan seputar dunia kerja. Serta sebagai persiapan untuk menghadapi Kerja Praktek (KP) pada tingkat 3. itu adalah seputar tentang Geladi.

Pada Geladi kemarin saya ditempatkan di DIVISI SDM dengan subDivisi KESRA (Kesejahteraan) divisi ini mengurusi internal dari perusahaan yaitu mengurus karyawan yang ada di Bulog pusat maupun divre/ seluruh karyawan Bulog se-Indonesia dari tunjangan, cuti,asuransi, gaji karyawan dan lain-lain. Pada divisi ini saya dapat pengetahuan yang sangat banyak dari yang berhububang dengan jurusan saya yaitu teknik informatika dan yang tidak berhubungan. dan saya bisa berkomunikasi yang dengan pegawai atau rekan kerja lain nya.

Kesimpulan dari kegiatan Geladi ini yaitu mahasiswa dapat ilmu pengetahuan dunia kerja yang betujuan untuk kesiapan mahasiswa untuk masuk dunia kerja setelah lulus nanti.

sekian cerita pengalaman geladi saya kemarin, laporan geladi saya kerjakan dapat diunduh pada link berikut:

https://drive.google.com/file/d/0B0xaOBFIznEdX1lTdGphU0NybWc/view?usp=sharing

Terima kasih.. 🙂